Filosofi Pendidikan Jawa. Guru: Digugu lan Ditiru

Share: 

Daftar Isi

Peran Guru dari Masa ke Masa

Hai Sobat Guru! Lama kita tak berjumpa.

Sejak kita terakhir perjumpa, adakah banyak perubahan yang terjadi? Ya, perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu terjadi. Ilmu pengetahuan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman. Perkembangan ini bisa dilihat dari hal besar seperti semakin mutakhirnya teknologi, hingga yang terkecil seperti pola perilaku anak muda. Manapun itu, ilmu pengetahuan memang perlu untuk berkembang. Sebab perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri ada untuk membuat kehidupan manusia semakin baik dan sejahtera.

Sedikit menilik sejarah, kita menyadari bahwa perabadan sudah berkembang jauh. Berbeda dari zaman pra-aksara yang primitif, kini menjadi peradaban modern yang menyilaukan. Terkadang muncul pertanyaan, apakah faktor utama yang mendorong perubahan peradaban manusia ini. Jawaban itu tentunya berkaitan dengan semakin baiknya kapasitas berpikir, atau ilmu pengetahuan umat manusia dari masa ke masa.

Termasuk sumber ilmu pengetahuan itu yaitu seorang Guru. Keberadaan sosok ini semakin berarti dengan meningkatnya kapasitas berpikir dirinya. Seorang guru kemudian membagikan ilmu pengetahuannya pada orang-orang di sekitarnya. Hal itu terus berlanjut dari masa ke masa. Dari satu pengajar melahirkan pengajar yang lain. Bahkan tidak mengherankan bahwa dari semua pekerjaan yang ada, guru menjadi salah satu yang tertuta.

Peran guru tidak berhenti pada masa tertentu saja. Hingga zaman modern, pekerjaan ini membawa banyak ilmu pengetahuan pada kehidupan manusia. Bahkan banyak dari ilmuwan modern merupakan murid dari ilmuwan cerdas lainnya yang menjadi seorang dosen di berbagai universtas pada masa perang dunia. Keberadaan pengajar tidak pernah menjadi kebutuhan, namun kewajiban untuk memastikan perkembangan peradaban manusia berada pada jalur yang baik.

Tonggak Utama Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Tidak dapat dipungkiri bahwa guru dan ilmu pengetahuan adalah dua entitas yang sulit dipisahkan. Sebagai fakta yang dikenal secara luas, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui bimbingan sosok ini. Ilmu pengetahuan tak akan berkembang tanpa adanya peran penting yang dimainkan oleh seorang pendidik. Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa guru dianggap sebagai pilar utama peradaban dan perkembangan pengetahuan manusia.

Peran guru jauh lebih dalam daripada sekadar penyampai informasi. Salah satu kesalahan umum adalah menganggap guru hanya sebagai penyalur ilmu pengetahuan yang dimiliki mereka kepada murid-muridnya. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar, hanya sekitar 30% informasi yang benar-benar terserap oleh para siswa. Sebagian besar pengetahuan sebenarnya berkembang di luar jam pelajaran formal. Informasi yang diberikan pada dasarnya hanya seperti benih kecil yang menunggu untuk tumbuh. Oleh karena itu, seorang siswa yang tekun dan berminat bisa menjadi sumber belajar bagi orang lain di masa depan. Pengetahuan yang mereka terima terus berkembang jauh melampaui apa yang diajarkan kepada mereka.

Dalam konteks ini, guru bukan hanya memberi ilmu pengetahuan, tetapi juga melatih siswa untuk berpikir kritis, belajar mandiri, dan berkontribusi pada perkembangan pengetahuan secara lebih luas. Mereka memainkan peran penting dalam membimbing siswa untuk menggali lebih dalam pengetahuan yang ada di luar sana dan untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Dengan demikian, peran guru tidak hanya terbatas pada mengajar, melainkan juga pada menciptakan generasi yang memiliki niat dan kemampuan untuk membawa perubahan serta kemajuan dalam ilmu pengetahuan di masa depan. Dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik, penghargaan terhadap peran guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa diacuhkan.

Filosofi Guru dalam Budaya Jawa

Seorang guru memiliki peran utama sebagai pengajar. Hal ini jelas adanya. Sejak zaman dulu, mereka berperan membagikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Keberadaan mereka vital bagi perkembangan peradaban manusia. Hanya saja perlu diingat bahwa seorang peradaban manusia tidak terbatas pada kemampuan berpikir saja. Satu hal yang sama pentingnya adalah akhlak. Mereka pada dasarnya juga berperan dalam memastikan akhlak muridnya sama baiknya dengan ilmu pengetahuan mereka. Sebab percuma jika cerdas namun tidak ber-akhlak.

Dalam budaya jawa, tata krama selalu menjadi poin pengajaran utama. Seorang keturunan suku jawa selalu diajarkan untuk menjaga unggah-ungguh, yaitu perilaku baik mereka dalam kehidupan sehari-hari. Mendasari nilai budaya itu, peran seorang guru juga bukan sebatas mengajar saja. Peran guru juga ada untuk memastikan akhlak murid-muridnya sesuai dengan adat jawa. Karena itulah dalam budaya jawa sering didengar istilah bahwa makna kata “Guru” adalah “Digugu lan ditiru” (permainan kata dengan mencampur kata “Gu” dari digugu dan “Ru” dari ditiru).

Digugu artinya perkataan seorang guru harus bisa dipertanggungjawabkan. Secara luas, seorang guru harus berbudi pekerti luhur terlebih dahulu. Menjadi sosok yang hebat dan panutan. Hingga akhirnya nanti akan menjadi role model yang ditiru murid-muridnya. Inilah yang mengarah ke istilah kedua yaitu “Ditiru”. Seorang murid umumnya meniru guru yang mereka lihat sebagai panutan. Karena itulah penting agar seorang guru selalu bisa menjadi sosok panutan yang baik bagi murid-muridnya. Sebab jika perilaku seorang guru kurang baik, ditakutkan murid-muridnya akan mengikuti hal yang sama buruknya.

Guru: Lebih dari Seorang Pengajar

Dalam setiap profesi, masing-masing peran memiliki tanggung jawabnya sendiri. Bagi seorang pendidik, peran utamanya tentu saja sebagai pengajar. Namun, peran seorang pendidik jauh melampaui batas-batas kelas. Kita sangat paham bahwa seorang pendidik juga memiliki peran kunci dalam membentuk kompas moral para siswanya. Dengan menjadi teladan yang baik, pendidik memiliki pengaruh yang lebih mendalam terhadap para siswa. Oleh karena itu, pengetahuan yang mereka sampaikan tidak terbatas pada mata pelajaran akademik; ini juga mencakup pembentukan karakter yang baik.

Peran seorang pendidik memiliki banyak dimensi, yang jauh melampaui sekadar tugas mengajar. Mereka memberikan beragam kontribusi positif dan berharga kepada para siswa mereka. Dampak mereka tidak hanya berhenti pada penyaluran pengetahuan, melainkan juga melibatkan pengembangan kepribadian yang luar biasa. Pandangan ini sangat sejalan dengan pandangan yang umumnya dianut bahwa pendidik berperan sebagai orang tua pengganti di lingkungan sekolah. Memang, itulah inti dari peran seorang pendidik jauh lebih dari sekadar penyampai kebijaksanaan akademik.

Seorang pendidik dipercayakan untuk membentuk masa depan dan membimbing pikiran generasi berikutnya. Mereka tidak hanya menyebarkan informasi, melainkan juga mengajarkan nilai-nilai, merawat empati, dan mendorong rasa tanggung jawab. Melalui bimbingan mereka, para siswa belajar tidak hanya apa yang harus dipikirkan, tetapi juga bagaimana cara berpikir. Dengan cara ini, peran seorang pendidik melebihi ranah akademik, memberikan kepada siswa keterampilan hidup yang penting dan kebaikan yang dibutuhkan untuk berkembang di dunia yang terus berubah.

Sebagai kesimpulan, tanggung jawab seorang pendidik adalah hal yang mendalam dan beragam. Mereka bukan hanya pengajar, melainkan juga mentor, motivator, dan pembentuk karakter. Peran seorang pendidik mirip dengan yang dimainkan oleh seorang penjaga, seseorang yang tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga pelajaran berharga dalam hidup. Dengan membentuk pikiran dan hati masa depan, pendidik adalah figur sentral dalam pembentukan masyarakat yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah.

Tutor Eduprima: Diajarkan Untuk Menjadi Pengajar yang Berkualitas

Sebagai mitra pendidikan yang berdedikasi, Eduprima memiliki pemahaman yang mendalam tentang signifikansi ilmu pengetahuan dalam perkembangan siswa. Fokus utama kami adalah memastikan bahwa aliran pengetahuan dapat mengalir dengan lancar dan efisien dalam proses pembelajaran. Ini mencakup memastikan bahwa tutor-tutor Eduprima memiliki persiapan yang cukup sebelum mereka melangkah ke ruang kelas. Kami menyadari bahwa seorang guru atau tutor memegang peran penting, jauh melampaui perannya sebagai pengajar. Oleh karena itu, Eduprima mengambil pendekatan proaktif dalam memastikan bahwa setiap tutor memenuhi kualifikasi sebagai pendidik berkualitas dan menjadi yang terbaik dalam jajaran kami.

Proses pembelajaran adalah fondasi bagi pertumbuhan intelektual dan karakter siswa. Eduprima memahami bahwa pendidikan adalah investasi masa depan, dan itu dimulai dengan tutor. Sebelum memasuki kelas, tutor kami menjalani pelatihan yang komprehensif untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan mengajar. Mereka diajari tentang strategi pengajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta pendekatan yang memotivasi siswa untuk belajar dengan antusiasme. Dengan begitu, setiap tutor Eduprima tidak hanya menjadi penyalur pengetahuan, tetapi juga menjadi pembimbing yang mampu membentuk karakter dan etika siswa.

Untuk memastikan bahwa standar pengajaran kami tetap tinggi, Eduprima melakukan pemantauan yang rutin terhadap tim tutor kami. Kami memastikan bahwa mereka tidak hanya menjalani pelatihan awal, tetapi juga terus meningkatkan keterampilan mereka seiring berjalannya waktu. Kualitas pendidikan adalah prinsip utama kami, dan kami menghormati peran penting guru dan tutor dalam mencapainya. Kami juga secara rutin melakukan kegiatan peer to peer dengan para tutor kami. Dengan pendekatan ini, Eduprima berkomitmen untuk menjadi mitra pendidikan yang dapat diandalkan dalam memastikan setiap siswa mendapatkan pengajaran berkualitas yang membawa dampak positif dalam kehidupan mereka.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, peran guru dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan masyarakat adalah suatu hal yang krusial. Mereka adalah pemimpin intelektual yang memandu siswa dalam perjalanan mereka untuk memahami dunia dan memperluas cakrawala pengetahuan. Namun, lebih dari sekadar pengajar, guru adalah mentor, pemandu, dan inspirator. Mereka membentuk karakter dan etika siswa, memberikan pelajaran tentang bagaimana berpikir, belajar mandiri, dan berkontribusi pada kemajuan pengetahuan.

Dalam proses ini, guru melampaui perannya sebagai penyampai informasi untuk menjadi penggali dan penanam biji pengetahuan yang akan terus berkembang. Sebagai konsekuensinya, mereka menciptakan generasi yang memiliki potensi untuk membawa perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan. Oleh karena itu, apresiasi terhadap peran pengajar dalam perkembangan pengetahuan adalah suatu hal yang penting, dan keberadaan mereka dalam masyarakat harus dihormati dan dihargai secara sepenuh hati.